May
21
Buka Toko Sendiri
Tahukah
sahabat, kalau dulu Devon punya toko sendiri. Selain jadi owner juga
jadi manager pemasaran juga. Waauw keren kan. Tapi bukan toko sebangsa
mini market atau toko toserba loh, nah ini deh ceritanya.
Seperti
biasa jika menjelang liburan Devon sudah merancang kegiatan untuk
mengisi liburan, biasanya sih diisi kegiatan seputar otak-atik elektro.
Seperti yang dilakukan Devon menjelang liburan klas IV dulu. Dia sudah
jauh-jauh hari menyiapkan barang-barang yang diperlukan plus nominal
harga yang harus dibelinya. Setelah dihitung-hitung ternyata uang jajan
yang dikumpulkan masih kurang. Mulailah
dia memutar otak mencari ide.
Sepulang dari disuruh mamanya belanja ditoko dekat
rumah buru-buru nyamperin papanya sembari berteriak "Pa.., Devon punya ide !!".
Dia bilang uangnya mau dibelanjakan barang-barang kebutuhan dapur dan
keluarga seperti gula, kopi, sabun, pencuci piring dsb, dan
ujung-ujungnya minta dianterin di agen terdekat.
Hah..!!
kaget juga dengernya, kenapa ini anak cepat banget berubah pikirannya,
padahal tadinya sudah ngotot mau beli kabel dan lainnya. Eh ternyata
baru tahu kalau barang yang dibeli mau dijual lagi ke mamanya.. Oh
alaaaahhh. Rupanya Devon melihat peluang untuk mendapat uang dari
berjualan ke mamanya. Karena hampir tiap hari Devon yang bantuin mamanya
beli belanjaan di toko dekat rumah.
Dipikir-pikir
boleh juga idenya, tidak masalah walau harganya sedikit lebih mahal toh
keuntungan yang didapat untuk keperluan positif sekaligus mendidik anak
untuk belajar mandiri dan menghargai uang. Sebagai orang tuanya rasanya
trenyuh melihat kemauan dan semangat Devon untuk mendapatkan uang tanpa
mau merepotkan orang tuanya. Tak terasa bulir-bulir air mata perlahan
mengalir di pipi apalagi ketika dia bilang jika nanti uangnya untuk belanja
kurang pinjem uang papa, nanti kalau barangnya habis dikembalikan.
Dengan semangat Devon melabel harga satu-persatu dan dipajang rapi dimeja kamarnya. disebelahnya ada tulisan "Toko Devondia Sejahtera" dan di bawahnya ada tambahan "Boleh ambil sendiri barangnya, tapi jangan lupa tinggalkan uang dilaci". Tak urung membuat mamanya senyum-senyum sendiri melihat cara Devon mendapatkan uang. Sepulang sekolah biasanya Devon ngecek barang dagangannya sambil menghitung keuntungannya. Sayangnya photo-photo dokumen Devon banyak lenyap bersama hardisk yang jebol dulu.
Dengan semangat Devon melabel harga satu-persatu dan dipajang rapi dimeja kamarnya. disebelahnya ada tulisan "Toko Devondia Sejahtera" dan di bawahnya ada tambahan "Boleh ambil sendiri barangnya, tapi jangan lupa tinggalkan uang dilaci". Tak urung membuat mamanya senyum-senyum sendiri melihat cara Devon mendapatkan uang. Sepulang sekolah biasanya Devon ngecek barang dagangannya sambil menghitung keuntungannya. Sayangnya photo-photo dokumen Devon banyak lenyap bersama hardisk yang jebol dulu.
![]() |
Lagi sibuk bikin gedung |
Alhamdulillah
akhirnya Liburan bisa diisi dengan membuat rancangan miniatur kota
dengan kerlap-kerlip lampu dijalanan yang dibuat dari lampu lite,
kemudian pembangkit tenaga listriknya atau generator dibuat dari dinamo
yang diberi baling-baling yang dialirkan dari listrik yang diberi
adaptor. Untuk rumah dan gedungnya dibuat dari kardus bekas. Memang dari
segi hasilnya tidaklah sebagus maket yang ada dikantor-kantor Developer
tetapi yang harus diapresiasi adalah ide, kreatifitas dan perjuangan
untuk menciptakan karyanya itu
Salam Kreatif
Blognya tampilan baru. Ngga sekalian dikasih obeng atau solder nih? Hehehe...
ReplyDeleteSubhanallah Devon...! Pinter sekali akalnya. Kecil-kecil punya jiwa pengusaha. Lain kali coba jualannya ke teman-teman. Biar melatih mental, sebab akan merasakan penolakan saat teman tidak mau beli.
Dulu jaman musim tamiya, Luthfan menabung untuk beli tamiya di pasar dan dijual ke teman sekolahnya. Juga waktu musim kartu-kartu Jepang.
Tapi tetep saja apa yang dilakukan Devon itu sebuah perbedaan dari anak2 seusianya. Sipp mas Insan.
Aku masih penasaran cerita Devon buat radio Fm. Belum kebayang seperti apa gitu...
hihihihi...
Deletebakatnya seperti bundanya yang di kemanggisan kali...
kalau untuk jualan untuk lingkungan keluar masih blm berani mbak, Oke deh nanti ditunggu ceritanya, makasih
"bundanya"... jleb...!
Deleteah devon kreatif sekali, siapa dulu babenya :), kalau aku punya anak perempuan mau ah besanan sama mas insan hahaha
ReplyDeleteHahahaha....
DeleteMeried aja blm mau ngajak besanan....
kelamaan... hihihihi...
jangan gitu mas insan, insyaallah tahun depan di do'ain yah, sabar mamang lg ngumpulin pundi berlian wkwkwk
Deleteini mamang apa bang Toyib... mencari sebongkah berlian
Deletebesanan? Hmmm...
Deletewah., Devon keren.. sebelum mewujudkan visinya berjuang cari modal dengan cara kreatif..
ReplyDeletecocok jadi teknopreneur..
^_^
Aamiin...
Deleteinsya Allah..., minimal jadi orang yang bermanfaatlah..
Makanannya Devon apa yak kok udah pinter, kreatip pula :)
ReplyDeleteyang pasti makan nasi seperti layaknya anak2, eh tapi dari kecil Devon paling doyan makan telor ayam kampung
Deletecabe 20 nya yang bikin beda tuh mas :D
Deleteiya kali...
Deletesama cabe kaya sama temennya
wow,devon makin hari makin cerdas ya pak...kreatif bangettttt :D
ReplyDeleteAlhamdulillah...
Deletebakat alam, padahal ortunya gak ngerti blass..
pengen punya anak pinter.. gimana ya? :)
ReplyDeleteHihihihihi...
Deletesusah nih ngejawabnya....
Papanya makan apa sih kok anaknya pinter?
DeleteKebanyakan makan ati mungkin... qiqiqiqi
Delete