separate
Media pencatat langkah kecilnya yang penuh kelucuan, keluguan, inovatif, kreatif dan segala tingkah usil dan kebandelannya
logo
Budhi Insan

Kekuatan Doa Ibu

Membaca posting dari blognya mbak Niken Kusumowardhani yang judulnya "Menghadapi Ujian Nasional" jadi tergelitik untuk ikut share tentang pengalaman menemani Devon menghadapi UN waktu di SD dulu. Sejujurnya Devon bukan anak yang hebat akan tetapi dia bersandar pada yang Maha Hebat.

Seperti kebanyakan disekolah lain beberapa hari menjelang UN kami sebagai orang tua dan wali murid diundang sekolah untuk menghadiri doa bersama dikhususkan untuk anak-anak kami yang akan menghadapi UN. Acara dimulai ba'da maghrib setelah sholat maghrib berjamaah. Acara dimulai dengan pembacaan gema wahyu Illahi yang diteruskan dengan sambutan kepala sekolah dan tauziah dari ustad kemudian dilanjut dengan doa bersama.

Setelah doa bersama, ustad dan ustadzahnya meminta anak-anak sungkem, minta maaf dan mohon didoakan orang tua masing-masing agar diberi kemudahan menghadapi UN. Kulihat teman-teman Devon sungkem dan mohon maaf pada orang tuanya masing sambil menangis bahkan tidak sedikit yang sampai sesenggukan. Tapi sungguh aneh pemandangan yang kulihat didepan mataku, sedikitpun tidak ada tanda-tanda Devon hendak menangis malah dia celingak-celinguk melihat temannya yang sedang menangis dengan pandangan heran. Ah Devon... Devon kamu memang anak yang aneh...!!

Akhirnya Saat Ujianpun tiba. dimulai pukul 08.00 hingga 10.0p0 WIB.  ada ritual unik yang dilakukan Devon saat menghadapi ujian tersebut. Selain belajar dan berdoa tidak lupa Devon juga mewanti-wanti mamanya untuk ikut mendoakannya. Bukan itu saja, pada jam yang sama dengan ujian, Devon minta mamanya untuk sholat hajat, berdoa dan berdzikir. Cara itu terbukti ampuh karena kekuatan doa seorang ibu sungguh luar biasa. Karena doa yang paling ikhlas adalah doa orang tua (terutama ibu) kepada anaknya. 

Mungkin itu hal terlihat sepele tapi untuk para orang tua khususnya ibu-ibu yang mempunyai anak masih dalam tarap belajar dan menghadapi ujian cara itu bisa dilakukan. Dan satu hal yang tidak kalah luar biasanya adalah biasakan orang tua mengirimkan fadhilah Al fathihah untuk putra-putrinya. Waktunya bisa dilakukan pada saat putra-putrinya sedang terlelap dalam tidurnya. Memang tidak ada dalil spesifik yang menjelaskan cara itu, tapi tidak diharamkan jika kita mengirimkan doa berupa Al Fathihah kepada putra-putrinya.

Selain faktor non tehnis itu ada juga hal-hal pendukung yang bisa menambah konsentrasi sang anak.  Usahakan sebelum berangkat anak sudah sarapan secukupnya, anak jangan diperdengarkan suara ataupun pembicaraan kasar yang membuatnya badmood kemudian antarkan datang kesekolah lebih awal (jangan sampai anak datang terburu-buru yang berakibat kacau konsentrasinya). Dengan datang lebih awal sang anak pikirannya bisa lebih tenang dan fresh.
 
Saat Prosesi Wisuda
Alhamdulillah Devon bisa menghadapi ujian dengan lancar dan bisa lulus dengan nilai ujian yang melebihi ekspektasi orang tuanya. Untuk bisa menjadi hebat maka harus dekat dan mengenal pada yang Maha Hebat, untuk bisa pandai harus meminta bantuan kepada yang Maha Pandai. Insya Allah cahaya-Nya yang terang benderang akan menerangi kegelapan hati  dan pikirannya. 

Semoga Bermanfaat...


9 comments:

"Setelah dibaca silakan kasih komentar karena postingannya sopan maka diharap komentarnya juga yang sopan, mohon tidak menulis komentar spam dan OOT disini."

  1. Jadi ingat waktu seusia adek Devon. Pas mau berangkat sekolah di hari pertama EBTANAS, sungkem dulu ke Ibu, trus pake acara dilangkahi :)

    Gabungan antara anjuran agama dan kearifan lokal mungkin ya Mas, hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups betul sekali mas, dan jangan lupa filosofi peninggalan leluhur kadang masih terbawa

      Delete
  2. Halo Devon...
    Setelah melalui rangkain belajar yg padat, suasana rumah yg damai, mmg mempengaruhi psikis anak. Bisa2 yg dipelajari buyar hanya karena keributan di pagi hari. Setuju tuh mas Insan, menciptakan suasana nyaman bg anak2 terutama saat ujian.
    Sebuah do'a akan sinergi dgn usaha yg dilakukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. inilah ibu yang cerdas, wah harusnya mbak Niken jadi psykolog aja...

      Delete
    2. lho, memang seorang ibu kan psikolog buat keluarganya :p

      Delete
  3. Baca cerita ini jadi ingat dulu ketika UN sering mengadakan Doa Bersama bersama teman-teman...

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi pas tidak ngadain UN juga doa bersama kan mas ? beristighosah gitu...

      Delete
  4. Setuju. UN yang begitu mengutamakan kekuatan akal, kita jg ikut2an berpikir dg akal. Bagaimana caranya supaya anak atau siswa kita lulus. Bimbel atau bahkan ada yg mengajarkan 'cara jelek' supaya lulus.

    Lupa, kl kekuatan spiritual yg bs kita ajarkan. Mengajarkan utk selalu berdo'a, menjaga kejujuran, memberi perhatian & semangat, dll

    ReplyDelete
  5. terimakasih banyak, ceritanya sangat menginspirasi saya . semoga bisa saya terapkan kepada anak saya.

    ReplyDelete
logo
Copyright © 2012 Media Indara.
Blogger Template by Clairvo